MANAJEMEN PENGELOLAAN INDUK IKAN HIAS MANDARINFISH
(Sychiropus splendidus)
SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PRODUKSI TELUR
Abdul Gani, S.Pi
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL
PERIKANAN BUDIDAYA
BALAI BUDIDAYA LAUT AMBON
APRIL 2012
abstrac
MANAJEMEN PENGELOLAAN INDUK IKAN HIAS MANDARINFISH
(Sychiropus splendidus)
SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PRODUKSI TELUR
` Saat ini budidaya ikan hias air laut sudah mulai
dikembangkan namun hanya beberapa spesies padahal jika dilihat dari segi
ekonomisnya, ikan hias air laut tidak kalah pentingnya dengan ikan hias air
tawar khususnya permintaan pasar luar negeri. Kebutuhan ikan hias air laut semakin meningkat namun ketersediaan di alam semakin
menurun, untuk itu perlu adanya kegiatan pengembangan teknologi dalam pembenihan dan pembesaran. Salah
satunya adalah ikan hias mandarinfish harganya dapat mencapai $17 sampai $34 bahkan kalau hasil budidaya dapat dihargai
lebih tinggi dari itu, hal ini disebabkan karena
sudah terbiasa hidup di lingkungan akuarium (lingkungan tertutup) dan terbebas
dari racun sianida sehingga pembeli tidak kesulitan dalam pemeliharaannya.
Induk mandarinfish sebanyak 50 ekor dipelihara
di bak fiber 1 ton dan diberikan pakan hidup secara adbilitum berupa artemia
dewasa, cacing renik dan capepoda dengan frekuensi sebanya 2 kali yaitu pagi
dan sore hari. Dengan induk sebanyak itu dapat menghasilkan ribuan telur hampir
setiap malam.
Hal yang terpenting dalam budidaya ikan hias
mandarinfis adalah manajemen kualitas air, pakan dan pencegahan penyakit yang
dapat dilakukan dengan perendaman air tawar.
Kata
kunci: manajemen induk mandarinfish, kulitas air, pakan, dan telur
MANAJEMEN PENGELOLAAN INDUK IKAN HIAS MANDARINFISH
(Sychiropus splendidus)
SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PRODUKSI TELUR
PENDAHULUAN
I Latar Belakang
Saat ini budidaya ikan hias air laut
sudah mulai dikembangkan namun baru beberapa spesies saja padahal jika dilihat
dari segi ekonomisnya, ikan hias air laut tidak kalah pentingnya dengan ikan
hias air tawar. Saat ini permintaan pasar ikan hias air laut semakin meningkat
akan tetapi ketersediaan di alam semakin menurun, oleh karena itu perlu adanya kegiatan pengembangan teknologi pada
tahap pembenihan dan pembesaran.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih ikan hias yang layak
untuk dibudidayakan dan dikembangkan antara lain: harga ekonomis, permintaan tinggi dan mudah
dipelihara. (Misalnya ikan hias Mandarinfish).
Mandarinfish ini pertama kali diperkenalkan
sebagai Callionymus splendidus pada
tahun 1927 oleh Albert William Herre, seorang ahli ikan warga Negara Amerika yang
bekerja di Filipina kemudian menentukan ikan hias mandarinfish dalam
genus Synchiropus. Para Synchiropus Nama
generik dari Yunani Kuno syn-,
yang berarti "bersama", dan-chiropus berarti
"tangan-kaki". Para julukan tertentu splendidus adalah
dari bahasa Latin untuk indah. Nama umum dari Mandarinfish berasal dari
pewarnaan yang sangat jelas, menyerupai jubah dari Kekaisaran Cina mandarin. Nama-nama
umum lainnya termasuk Mandarin goby, Hijau mandarin, mandarinfish Striped,
dragonet Striped, Hijau dragonet dan kadang-kadang mandarinfish Psychedelic.
Mandarinfish adalah milik Perciform Callionymidae
keluarga, yang dragonets, yang menghitung 10 marga dan lebih dari 182 spesies. Genus Synchiropus jumlah
51 spesies, dibagi menjadi 10 subgenera dan Mandarinfish ini di dalam
subgenus Synchiropus (Pterosynchiropus) bersama dengan
Australia LSD-ikan (S. occidentalis) dan ikan LSD atau psikedelik (S. picturatus). Synchiropus splendidus adalah spesies berwarna cerah dari keluarga dragonet,
yang terdiri dari dua varietas: 1) Mandarinfish
standar dan 2) Psychedelic Mandarin, yang standar biasanya memiliki pola dan
warna yg lebih bagus dibanding Psychedelic dengan harga $17 sampai $34 bahkan kalau hasil budidaya dapat dihargai
lebih tinggi, hal ini disebabkan karena sudah terbiasa hidup di lingkungan
akuarium dan terbebas dari racun sianida sehingga pembeli tidak kesulitan dalam
pemeliharaannya.
1.2 Tujuan dan Sasaran
Untuk mendapatkan teknologi pemijahan ikan
hias mandarifish sehingga dapat menghasilkan telur yang berkualitas dan
berkuantitas serta berkesinambungan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi Mandarin
Fish (Synchiropus splendidus)
Mandarin Fish merupakan hewan vertebrate (bertulang
belakang) yang termasuk dalam filum Chordata.
Kingdom : Animalia
Fhylum :Chordata
Class : Actinopterygii
Family :Callionymidae
Genus : Synchiropus
Species : Synchiropus splendidus
2.2 Morfologi Mandarinfish ( Synchiropus splendidus)
Mandarinfish merupakan ikan yang
unik, cantik bahkan dengan keunikan dan kecantikan warnanya ikan ini masuk
dalam daftar 10 besar ikan tercantik di dunia. Corak warnanya seperti jubah
kaisar cina sehingga diberi nama mandarinfish. Ikan ini cukup menarik untuk dilihat, dan sangat cocok untuk ditampilkan pada akuarium
pribadi. Warna dasar kuning di mulai dari kepala, terus menjadi biru di bagian
pertengahan dan oranye di bagian ekor. Bagian atas adalah labirin seperti garis-garis dengan warna biru pucat. Mandarinfish memiliki tubuh yang relatif
pendek, sirip bulat dan besar, kepala dan mata besar dan menonjol. Jantan
memiliki sirip punggung yang lebih panjang dan umumnya ukuran lebih besar dari
pada betina. Ukuran mulut relatif kecil dan
mengarah kebawah sehingga lebih mudah memakan pakan hihup yang singgah atau
menempel di substrat
Gambar A. Induk Jantan |
Gambar B. Induk betina |
2.3
Distribusi dan Habitat
Mandarinfish
bersifat pemalu dan sebagian besar pasif. Biasanya ditemukan berkelompok dipatahan
karang yang rusak atau di bawah karang mati. Jenis ikan ini banyak
ditemui Pasifik Barat dan di Segitiga Karang keanekaragaman hayati, yang
mencakup Malasia, Indonesia,
Filipina dan Australia.
2.4 Makanan
Berdasarkan
analisis usus 7 ikan liar Sadovy et al (2001) menentukan bahwa
mandarinfish menyukai makanan campuran yang terdiri dari copepoda, artemia, larva udang, cacing reni, jentik nyamuk bahkan ikan ini dapat diajarkan makan pelet (pakan buatan) . Di alam, mandarinfish
aktif makan pada siang hari, dengan mematuk selektif pada mangsa kecil yang
menempel pada substrat.
III. METODE KERJA
3.1 Manajemen Induk Mandarinfish
3.1.1 Penempatan
lokasi
Lokasi
yang digunakan dekat dengan pantai sehingga mudah mendapatkan air laut dan sebaiknya
cukup banyak mendapatkan cahaya matahari sehingga dapat mencegah penyakit white spot pada ikan.
3.1.2 Persiapan Bak Induk
Wadah yang
digunakan dalam pemeliharaan induk ikan hias mandarinfish yakni dapat berupa
bak fiber, bak beton maupun yang terbuat dari plastic dan volumenya disesuaikan
dengan kepadatan induk yang dipelihara. Biasanya 30 – 50 ekor per ton karena
jika terlalu padat akan mudah terserang penyakit dan menularkan ke induk
lainnya, kepadatan yang tinggi juga dapat menyebabkan bentrokan pada saat pemijahan. Wadah yang digunakan dilengkapi dengan pipa pemasukan
(inlet) dan pengeluaran (outlet) air laut serta perlengkapan
aerasi, jumlah titik aerasi pada masing - masing bak pemeliharan
induk minimal 3 titik dengan tekanan yang sederhana agar telur tidak tercerai –
berai sehingga memudahkan dalam pemanenan.
3.1.3 Seleksi Induk
Penyeleksian dilakukan dengan penimbangan bobot, pengukuran panjang tubuh
ikan, pengamatan organ tubuh dan kondisi kesehatan ikan. Umumnya induk
berukuran 5 – 7 cm dengan bobot 1,51 – 4 gram. Sebaiknya induk
yang digunakan berukuran bear agar dapat menghasilkan telur yang banyak.
3.1.4 Manejemen Induk
Dalam manajemen
induk yang perlu diperhatikan adalah kesehatannya terutama napsu makan ikan
dimana jika napsu makan menurun berati ikan tersebut kurang sehat dan perlu
dilakukan penanganan terutama perendaman air tawar untuk melepaskan
parasit yang menempel pada tubuh ikan dan bersamaan dengan itu bak disterilkan
dengan menggunakan kaporit untuk menghilangkan bibit-bibit penyakit tersebut
dan setiap hari dilakukan penyiponan dasar bak untuk membersihkan kotoran di
dasar bak.
3.1.5 Manajemen
Pemberian Pakan
Pakan yang
diberikan adalah pakan hidup (Life food)
berup aartemia dewasa, copepoda, udang
renik, larva mollucca dan cacing renik
yang
diberikan secara adlibitum. Karena pakan yang diberikan adalah pakan
hidup
sedangkan ikan hias mandarinfish termasuk ikan pemakan lambat dan
terkadang pakan
yang diberikan pada pagi hari belum habis di sore hari sehingga
pemberian pakan
dapat dilakukan 1 – 2 kali sehari. Sebaiknya induk diajarkan makan pakan
buatan berupa pelet karena pakan pelet merupkan pakan alternatif yang
baik, baik dari segi jumlah, ukuran, nutrisi dan dapat di simpan dalam
jangka waktu yang lama sehingga ketersediaannya dapat diatur.
3.1.6 Pengelolaan Kualitas Air
Mandarinfish dipelihara tanpa menggunakan air mengalir karena sebagian
besar pakan yang diberikan dalam bentuk hidup dan ikan ini sangat lambat
merespon pakan tersebut sehingga butuh waktu yang lama untuk
menghabiskan pakan yang diberikan. Pengelolaan
kualitas air pada pemeliharaan induk meliputi penyiponan dan pergantian
air. Penyiponan dilakukan bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa
kotoran yang mengendap di dasar bak, sedangkan pergantian air dilakukan
untuk membuang sisa-sisa metabolisme yang larut di dalam air. sisa
metabolisme atau kotoran tersebut tersebut dapat menyebabkan pembusukan
yang pada akhirnya ikan stres, napsu makan menurun bahkan dapat
menyebabkan penyakit.
Mandarinfish dapat dipelihara dengan sistim air mengalir akan tetapi saluran pembungan harus dirancang dengan menggunakan saringan agar pakan yang diberikan tidak hanyut terbawah oleh arus air yang keluar dan saringan tersebut tidak mudah tersumbat.
Mandarinfish dapat dipelihara dengan sistim air mengalir akan tetapi saluran pembungan harus dirancang dengan menggunakan saringan agar pakan yang diberikan tidak hanyut terbawah oleh arus air yang keluar dan saringan tersebut tidak mudah tersumbat.
3.1.7 Pemijahan Induk
Induk
betina yang siap memijah ditandai dengan perut yang besar yang diikuti oleh
jantan dengan melayarkan sirip punggungnya sambil mendekati betina hingga
keduanya pelan-pelan naik kepermukaan sambil melepaskan telur dan sperma. Pemijahan
terjadi pada waktu memasuki malam/petang
dan pemijahan secara alami. Pemijahan terjadi antara pukul 18.00-19.00. Telur
ikan mandarin mengapung dipermukaan air dan saling melekat sehingga mudah
dipanen. Data pemijahan induk periode Agustus - Oktober 2011 dapat dilihat pada
lampiran 3. Pemijahan dapat berlangsung setiap malam tergantung banyaknya induk
yang dipelihara dan keahlian dalam mengelola induk tersebut.
3.1.8
Panen Telur
Telur mandarin |
3.1.9 Pencegahan dan Pengobatan Terhadap Penyakit
Pencegahan
penyakit terhadap induk ikan hias mandarinfish dapat dilakukan dengan teknik
perendaman air tawar, batasan waktu yang diperlukan untuk perendaman tersebut
disesuaikan dengan kemampuan ikan jika ikan sudah terserang penyakit tidak
mampu bertahan lama di dalam air tawar sehingga harus dibarengi dengan
pengobatan. Obat yang biasa digunakan adalah acriflavin dan elbasin. Biasanya jika ikan hias terserang
penyakit dalam satu wadah maka yang lainya akan tertular sehingga secara
keseluruhan harus ditangani namun jika ada yang sangat parah harus dipisahkan
dengan yang lainnya untuk menghidari penularan yang berkesinambungan.
IV. Daftar Pustaka
Sadovy, Yvonne; George Mitcheson dan Maria B. Rasotto
(Desember 2001). "Awal Pengembangan Mandarinfish, Synchiropus
splendidus (Callionymidae), dengan catatan tentang Perikanan dan Potensi
Budaya" Aquarium Ilmu dan Konservasi (Springer Belanda) 3
(4):. 253-263