Monday, 23 December 2013

PERKEMBANGAN BUDIDAYA IKAN HIAS LAUT


PERKEMBANGAN BUDIDAYA  IKAN HIAS LAUT

Prospek Pasar
              Ikan hias indonesia memiliki prospek pasar yang berkembang pesat. Menurut keterangan kementerian kelautan dan perikanan, pada tahun 2012 lalu nilai ekspornya mencapai 600 milyar rupiah. angka ini menempatkan Indonesia ke dalam lima besar negara-negara pengekspor ikan hias, di bawah Ceko, Thailand, Jepang dan Singapura. khusus untuk Singapura, sebagian besar ikan hias asal negeri ini dipasok dari Indonesia.
              Sebagai negara yang memiliki keaneka ragaman hayati tertinggi di dunia setelah Brasil, Indonesia memiliki banyak jenis spesies ikan hias. Sumber ikan hias ini berasal dari perairan laut dan perairan darat. Hingga saat ini di Indonesia terdapat 700 spesies ikan hias air laut, hanya saja yang bisa diindentifikasi baru sekitar 480 spesies, dan 200 diantaranya sudah diperdagangkan. Pangsa pasarnya secara global mencapi 20 persen. Dari jumlah itu 95 persen masih ditangkap dari alam dan hanya 5 persen yang dapat dibudidayakan.
Target produksi ikan hias yang cukup besar ini dilandasi atas potensi sumber daya ikan hias Indonesia, dengan 400 spesies ikan air tawar dari 1.100 spesies yang ada di dunia berada di Perairan Indonesia atau sebesar 40%. Selain itu, jumlah ikan hias air laut yang berjumlah 650 spesies atau sebesar 30% sedangkan yang baru diperdagangkan sekitar 200 spesies.
Namun dengan potensi hasil kekayaan alam tersebut jika tidak dimamfaatkan secara benar dan tidak dibarengi dengan kegiatan budidaya maka lambat laun kekayaan tersebut akan menjadi rusak. Jika dilihat dari potensi tersebut apabila ditangani secara serius antara pemerintah dan seluruh stakeholder ikan hias yang ada di Indonesia maka Indonesi dapat menjadi eksportir terbesar di Dunia mengungguli Singapura

Respon BBL Ambon Terhadap Ikan Hias Laut
Permintaan pasar akan ikan hias air laut semakin tinggi. Di pangsa pasar lokal saja setiap tahun mengalami pertumbuhan signifikan. Belum lagi permintaan pasar nasional dan internasional.
Kepala Balai Budidaya Laut Ambon Nono Hartanto, M.Aq dalam rilisnya mengatakan,  peluang ekspor ikan-ikan hias itu ke berbagai negara terus meningkat dari tahun ke tahun. Diperkirakan permintaan ikan hias air laut di seluruh dunia pun akan terus semakin meningkat beberapa tahun ke depan.
Kondisi ini dapat dibuktikan di Balai Budidaya Laut Ambon (BBL Ambon). Dimana saat ini permintaan ikan hias dari pengusaha di berbagai daerah seperti Lampung, Bali, Surabaya dan Jakarta terus mengalami peningkatan. Bahkan saat ini permintan di BBL Ambon dapat mencapai angka 20.000 ekor perbulannya.
Hal ini, diakui Nono Hartanto, merupakan peluang dan tantangan mengingat untuk memenuhi permintaan sebesar itu BBL Ambon mengalami keterbatasan sarana produksi. Namun begitu, untuk mengatasi masalah kurangnya stock ikan hias laut tersebut BBL Ambon melakukan perekayasan teknologi budidaya ikan hias laut di Keramba Jaring Apung (KJA).
Hasil perekayasan tersebut menunjukan bahwa ikan hias laut dapat dibudidayakan di KJA. Berdasarkan hasil perekayasan tersebut BBL Ambon membudidayakan ikan hias laut.  Sebagaimana diketahui, masyarakat pembudidaya ini awalnya membudidayakan ikan konsumsi seperti, kerapu dan bubara di KJA milik mereka. Hasil survey BBL Ambon pada KJA milik masyarakat pembudidaya menunjukan, bahwa diantara KJA ini ada unit yang masih kosong atau tidak digunakan. KJA kosong inilah yang digunakan untuk membudidayakan ikan hias laut.
Sampai saat ini, paparnya, masyarakat pembudidaya ikan yang telah di gandeng oleh BBL Ambon adalah pembudidaya Desa Waiheru dan BP3 Poka. Beberapa ikan hias laut yang dapat dibudidayakan dan berkembang sangat baik di KJA adalah Capungan Ambon/Banggai Cardinalfish (Pterapogon kaudernii), Betok Ambon (Chrysiptera cyanea), Betok Ambon Kuning (Pomancentrus ambonensis), Clownfish (Amphiprion ocellaris), Clownfish Biak (Amphiprion percula), Giro pasir (Amphirprion clarki), Maroon Clownfish (Premnas biaculeatus), Clown fish pink (Amphiprion periderion) dan Orange anemonfish (Amphiprion sandaracinos).
Diharapkan dengan adanya keikutsertaan masyarakat pembudidaya ini, mendorong mempercepat konversi pemenuhan kebutuhan ikan hias nasional dari ketergantungan terhadap pasokan ikan hias laut hasil tangkapan di alam beralih ke pasokan ikan hias laut dari hasil budidaya masyarakat.
Selain itu, dengan adanya teknologi budidaya ikan hias laut di KJA ini diharapkan dapat menciptakan mata pencaharian alternatif bagi masyarakat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempertahankan plasma nutfah perairan Teluk Ambon Dalam dan mendukung perairan Teluk Ambon Dalam sebagai sentral pengembangan ikan laut di Kota Ambon serta mendukung Maluku sebagai lumbung ikan nasional..

Budidaya ikan hias blue devil

Budidaya ikan hias blue devil
Benih hasil budidaya

Budidaya Ikan Hias Clownfish

Budidaya Ikan Hias Clownfish
Benih ikan Clownfish

AMBON (17/7) - HASIL PEMBENIHAN IKAN HIAS. Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta (kanan) didampingi Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu menyaksikan hasil pembenihan ikan hias yang dilakukan para peneliti pada Balai Budidaya Laut Ambon saat Pencanangan Program Iptek Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku yang berlangsung di Ambon, Maluku, Selasa (17/7). FOTO ANTARA/Izaac Mulyawan/ed/nz/12. sumber: antarafoto.com

Text Widget

Blogroll

Blogger templates

Pages

Pages - Menu

Pages - Menu

Popular Posts